Postingan

Perbedaan Trekking dan Hiking, Apa Yaa?

Gambar
Hiking dan Trekking merupakan kegiatan yang sama-sama dilkaukan di alam terbuka. Kendati demikian, hiking dan trekking memiliki perbedaan yang mendasar dan menantang.  Lebih lengkap, berikut saya share perbedaan hiking dan trekking dari berbagai sumber Hiking: Rekreasi Berjalan Jauh Hiking adalah kegiatan berjalan jauh dengan medan yang masih mudah dilalui. Biasanya, hiking masuk ke dalam salah satu kegiatan untuk anak Pramuka. Sahabat masih ingat kan ketika menjadi anggota Pramuka saat SD hingga SMA dan ada jadwal untuk hiking? Jalanan selama hiking masih enak dilalui sehingga tidak begitu menguras tenaga. Biasanya jalur hiking sudah dipersiapkan, mulai dari jalan setapak hingga yang sempit. Jalur tersebut termasuk resmi dan memang sudah terbiasa digunakan untuk kegiatan hiking bahkan ada titik-titik untuk istirahat. Waktu tempuh kegiatan hiking lebih terpantau. Karena biasanya hiking dilakukan oleh suatu kelompok, hiking memiliki timetable. Bisa selesai dalam beberapa jam dan biasany

TaHuRa Juanda a.k.a Dago Pakar a.k.a Goa Jepang dan Goa Belanda

Gambar
Hanya berjarak 30menitan dari tempat tinggal, akhirnya Tahura (Taman Hutan Raya) Juanda jadi pilihan buat ngisi weekend sama istri dan putri (yang masih 2 tahun). Baca-baca ada apa aja disana, sudah dilakukan jauh-jauh hari, tinggal action aja untuk ngejadiin jalnnya. Berangkat pukul 9an, saya bonceng istri dan putri pake motor revo dari jalan cikutra masuk ke cigadung dan lalu tembus ke dago dan ke Tahura sesuai plang yang bisa dilihat disana. kalo naik angkot juga ternyata gampang dan cuma sekali dari tempat kami ini, jurusan caringin dago, lewat cigadung nanti turun di velokan ke Tahura sebelum terminal dago. tapi jalannya cukup lumayan, tapi jadi seru kalo ramean dan diniatin :) masuk di gerbang utama, *cring saya ngerogoh kocek 27ribu rupiah. tediri dari tiket masuk @10rb, asuransi @1000 dan parkir motor 5rb. padahal, motor bisa dibawa masuk ke kompelk Tahura lewat gerbang II, dari gerbang I nanti lurus aja.  dari gerbang I ini, kit disambut dengan pepohonan pinus m

Misteri Hantu Pendaki Gunung

Ketika aku masih tinggal di Malang, Jawa Timur dan suka mendaki gunung-gunung yang ada disana, aku pernah mendengar tentang salah satu kisah Hantu Pendaki di salah satu gunung disana (saya tdk bisa menyebutkan nama gunungnya). Gunung ini cukup terkenal dikalangan pendaki lokal jawa timur khususnya, aku sendiri pernah mengalami pengalaman mendaki gunung tersebut sebagai berikut.. Dingin, aku merapatkan jaketku. Entah sudah berapa lama aku menunggu di POS III ini, berharap ada rombongan yang mendaki dan aku bisa ikut serta. Aku adalah pendaki solo, karena tak punya teman yang bisa aku ajak mendaki, jadilah aku menaiki beberapa gunung seorang diri, beberapa gunung berhasil kucapai puncaknya, tapi beberapa lagi nggak. Termasuk gunung yang aku daki sekarang ini, seingatku, sudah 4 kali aku mendaki gunung ini tapi belum pernah mencapai puncak, terakhir karena cuaca kurang bagus aku nekat ninggalin ransel di POS III dan melanjutkan dengan membawa perlengkapan secukupnya agar lebih ringan

Terkenang Oleh Gorengan

Sabtu kemarin, saat saya berada di rumah Cirebon dan seperti biasa anter istri ke sekolahnya, kemudian sambil nunggu istri ngajar bermain-main dengan Arini putriku. Sempet ketemu temenlama, Ade Faisal yang nggendong putrinya Damai main ke sekolah jg, kami ngobrol-ngobrol sebentar. Siangnya, ada agenda ke Tegal Gubug silaturahmi ke PT. Solusi Balad Lumampah Biro Travel Umroh dan Haji Plus. Bersama Istri dan Putriku Arini juga, kami ketemu dengan yg punya kantor, dan temen seperjuangan di Malang yg sekarang sudah beraktifitas di Cirebon juga. Pukul 12.30an kami kembali pulang ke Gintung – Cirebon,  terik juga, apalagi setelah ikut2an menikmati macet Tegal Gubug walaupun nggak belanja, tenggorookan jadi pengen yang seger-seger, es kelapa sepertinya cocok melepas dahaga siang itu. Pucuk di Cinta Ulampun tiba, melewati kali gede – bringin, ada penjual Es kelapa pinggir sungai, sayapun belok  dan mampir bersama istri dan Ayin yang terlelap mungkin kecapekan. 2 gelas Es kelapa kami p

Belajar Kehilangan, di Firdaus Memorial Park

Gambar
Taman Wakaf Pemakaman Muslim Kehilangan, siapapun akan menyatakan sebagai sesuatu yang menyesakkan, menyakitkan. Apalagi jika kehilangan itu adalah seseorang yang tercinta dan sudah menyimpan banyak memori dalam hidup kita. Beberapa waktu ini, selama beraktifitas di WakafPro 99 dan aktif di Program Firdaus Memorial Park, saya sering bertemu dengan orang-orang yang kehilangan. Kehilangan suami, istri, ibu, ayah, anak, kerabat dan rata-rata mereka menangis, terpukul bahkan seakan terpuruk. Sebuah reaksi wajar memang sebagai makhluk yang diberi rasa, kita menangis saat kehilangan, karena sayapun pernah mengalami kehilangan. Suatu waktu saya pernah mendampingi pengantaran jenazah keluarga Dhuafa dari RSHS ke satu daerah di Indramayu, seorang anak usia 7tahunan, mengidap kanker dan tak tertolong. Yang turut mendampingi dalam mobil jenazah tersebut adalah kedua orang tuanya. Saat jenazah kami angkat dari meja dorong rumah sakit, sang ibu mulai menangis, sempat berhenti saat p

Air Doa dan Cinta Ayah

Waktu itu putriku sakit, liburan seminggu kuhabiskan dirumah hanya untuk menemaninya. diawali dg demam, kemudian batuk tak henti2, hingga akhirnya muntah2 hampir 5-6 kali sehari. diperparah tak mau makan sama sekali, sampai 4 hari. hati org tua mana yang tak khawatir dan sedih? Sejak awal panas ia sudah diberikan parasetamol, kompress, tp tetap saja. Ke Bidan, ke mantri, tak begitu ada perubahan. beberapa hari berikutnya ia makin terlihat lunglai dan saat kugendong langsung menyandarkan kepalanya dipundakku. Tidurnya tak nyenyak, terbangun oleh batuknya 3-4 kali semalam. sambil nangis tentu saja.  Akhirnya kami putuskan ke spesialis anak di RS Daerah di Mjl. Setelah dokter cek kondisi badan dan tanya2, ia minta cek darah juga. Putriku yg mungil ditusuk jarum di kedua lengannya (karena di tangan kiri nggak keluar). kasihan ia. Hasil lab keluar, kami syock, HB putriku hanya 7,9, HB normal untuk perempuan adalah 12-15 g/dL. Artinya sangat rendah, kata analis yang masih saudara ka

Ariniku dan Kolam Renang

Putriku Arini Zulfa kini berusia 18bulan, kebisaannya sudah nggak bisa dihitung lagi. Ia pintar, cerdas, punya inisiatif, dan lucu tentu saja ^_^ karena semua bayi memang dilahirkan lucu. Beberapa bulan lalu saya mengajak anak saya renang, maksudnya ingin ngasih "kegembiraan" buat dia, karena saya pikir semua anak pasti suka main air, sekaligus denger2 (baca2) renang sangat baik untuk membantu perkembangan sel-sel motorik maupun sensorik. Tapi harapan itu nggak 100% terjadi, alih-alih melihat anak saya gembira main air, ia malah ketakutan. Saat saya gendong dan ajak masuk ke air, memang ia seperti senang, tapi rasa takut ternyata lebih menguasainya. Ia memeluk erat, tangannya, kakinya, tak mau lepas dari badanku. Saya paksakan juga tetep tak bisa. Saya heran dan agak kecewa juga. Memang saya agak telat mengenalkan ia pada renang, kalo saya baca anak 3-4 bulan sudah harus/ baiknya dikenalakan untuk berenang. Kemudian beberapa saat saya ajak ia naik dari kolam, saat berada