Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

Cek Saldo

salah satu Hoby saya sejak punya ATM sekitar 1 semester yang lalu, adalah : "CEK SALDO" iyah, berpura-pura kayak orang berduit, dengan langkah tegap, masuk Mesin ATM yang pecahannya 100.000an, dan di dalam bilik, masukin atm, terus sambil tengoka kanan tengok kiri, dengan hati-hati cari menu => cek rekening,, dan klik! hihihi Hal itu sering aku lakuin saat malem-malaem atau pagi-pagi atau siang-saiang pokoknya kalo kebetulan lewat Mesin ATM, untuk menghibur diri kalo dah bener-bener menyok-tok otak buntu nggak punya uang lagi. SMS/ Telp Orang tua nggak mungkin, walaupun dikasih paling ngeluh dulu baru dicarikan hutang. yah,,, mending disini saya yang hutang kalo sama-sama hutangnya Kadang aku berharap kalo ngecek saldo itu tiba-tiba uangku ada Rp. 345.123.600.000 subhanallah! saya akan sujud syukur di mesin ATM, baca yasin, waqi;ah. bila perlu khataman didalam bilik ATM ittu... Tapi ternyata belum pernah terjadi, malah pagi tadi, waktu aku ngecek saldo, yang keluar adalah

SEMINAR PROPOSAL

Seminar Apa?! Ini bukan seminar! Ini semi-Homomorfisme yang mau diganti semi-Umarrojana sama salah seorang Dosen penguji saya?! Hah!!! Tadi aku nggak salah, sungguh nggak salah, hanya disayangkan kalau saya nggak tahu, kalau saya nggak salah... Tapi bagaimanapun tadi itu bukan seminar, lihat, apakah begitu sikap seorang penguji Proposal?! Belum juga aku mulai ketawa-ketiwi niat ngenyek?! dan saat saya belum selesai jawab, Gubrak!!! Keluar ruangan dengan keren?! Saya yakin 300 kurang, mahasiswa yang hadir di ruangan itu akan sepakat kalo itu bukanlah sikap yang pantas ditiru?! Apakah itu pantes disebut sikap yang patut ditiiru, dari seorang Dosen yang seharusnya bersikap objektif dan ilmiah, mengedepankan profesionalisme daripada egoisme, masa DOsen terang-terangan bilang mau dendam sama mahasiswanya? Padahal antara Doni vs Beliau siapa yang salah?! Padahal antara saya dengan Beliau apa masalah?! Saya nggak pernah dendam, dan nggak mungkin akan Dendam! Saya tidak Benci, tidak juga ingi

Rahma 1

”Sesorang kadang baru bisa ngerti betapa berartinya sesuatu, justru setelah sesuatu itu sudah nggak ada”. Dan aku baru mengerti, betapa aku bener-bener mengharapkan dia, justru setelah dia memilih orang lain untuk menjadi orang yang menjadi temannya bercerita, orang yang menjadi sandaran bagi kelelahannya, orang yang menjadi hiburan bagi kesedihannya, orang yang beruntung menerima cubitannya, mendengar suara merdunya, bernyanyi bersamanya, orang yang menjadi teman, untuk menjalani hari-harinya, hidupnya, dan itu bukan aku. Dia pergi sebelum aku bertemu dengannya, dia pergi sebelum aku melihat wajahnya, dia pergi sebelum aku bacakan puisi untuknya, dia pergi sebelum kunyanyikan lagu untuknya, dia pergi... saat aku merasa begitu dekat, tapi memang tidak pernah berkata apa-apa! Kepergiannya lebih menyakitkan daripada saat aku ditinggal Puspa, marmut yang telah aku pelihara 2 tahun, juga lebih menyedihkan daripada ditinggal Sri, sepupu saya teman sepermainan yang pergi keArab jadi TKW...

Menantang Pak "YOU-KNOW-WHO "

Hidup itu pilihan, saya sepakat Pak?! sepakat banget?! dan pilihan adalah A, B,C, D, pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang paling benar, Halah!!! Hidup itu pilihan, dan hanya Ada dua pilihan, Berubah! Atau Mati! Hari ini hari yang mengharukan buatku,sungguh mengharukan! nggak disangka, saya berani bilang dengan ngacung dan nada yang tegas kayak ABRI mau sunat! "Saya Ujian Pak!" Kata saya lantang waktu Pak "YOU-KNOW-WHO "nanya, tugas apa pengennya buat nganti UTS Real yang kemaren kecil semua. walaupun saya sudah tau, pasti nerjemah! Ternyata saya sadar, keberanian saya untuk memilih Ujian itu tidak semata-mata dari hati yang ikhlas bener-bener mau ujian, tapi ternyata lebih pada pemberontkan! Iyah, pemberontakan terhadap sikap seorang dosen "YOU-KNOW-WHO " yang sewenang-wenang! Bagaimana saya mengatakan tidak sewenang-wenang orang kuliah Analisis real tugasnya suruh nerjemah buku bahasa Inggris yang paling tidak satu mahasiswa 40-50 halaman?! Dan, m

Sejarah Berulang

Hari ini adalah hari ujian yang beberapa hari kemaren membuat hidupku terlunta-lunta (Hlah, sok berlebihan) yakni UTS Analisis Real, yang diminta menghafalkan kata-kalimat-koma-sampe titik-titiknya! Aneh, tapi nggak boleh protes kalo nggak mau dapet D tujuh turunan. dan UTS PK 2. Kemaren sampe sempet pingsan waktu menghafal Analisis REAL di tempat dinul,bangun-bangun dah jam 9 pagi...bangun-bangun punya rencana bunuh diri kalau saja anas nggak bilang, "Mar, kamu masih punya hutang Rp.2.500 sama saya!", mau-nggak mau menghafal lagi... lagi... dan lagi... mengahafal buku yang lebih rumit daripada mujarobat! tapi ternyata nafi' memang pinter, dia menunjukkan sebuah foto di HP-nya dan,"bYUR...!" Badan saya kayak disiram Coca cola campur pop ice ditambah sedikit cendol dan susu coklat... Plong... Dan Akh... akhirnya semuanya bisa dilalui... yah, sekedar dilalui... saya tidak tau berhasil/ tidak, tapi menurut pemikiran saya seh... yang tadi malem sudah belajar dan le
Gambar
Tadi malem searching-searching (bener nggak ejaannya?) foto-foto temen saya seperjuangan. Hok Gie... Chairil Anwar... Mereka temen-temen saya yang mati muda (jadi sekarang saya udah tua, Hiii...) Tapi meninggalkan sesuatu yang sangat berarti saat hidup mereka, Cinta.. iah, saya mengartikan yang mereka tinggalkan adalah Cinta... Kenapa Cinta? Saya yakin CIntalah yang membuat saya bergetar saat membaca karya-karya mereka.. saat saya mendengar jalan hidup mereka, Cinta yang ada pada diri mereka dan cinta yang ada pada diri saya pada Hidup dan Kehidupan. Saya juga nggak sengaja menemukan foto-foto lembah mandala wangi., yang ada di puncak pangrango Bandung. Tempat Favorit Hok Gie, kata Herman lantang. embuat hati saya bergemuruh kembali, bergemuruh setiap saat aku mengingat mimpi-mimpiku. Insya Allah saya berjanji pada diri saya sendiri suatu nanti akan ke sana, setelah ke Arjuna dan ke Bromo... Aku Ingin Hidup seribu Tahun lagi! Teriak Chairil.. Dan Hidup, sungguh masih menyenangkan, kat

3 Hal yang Sangat Aku Takutkan

Akhir-akhir ini aku memikirkan akan 3 hal yang mungkin akan terjadi padaku. 3 hal yang sanagt aku takutkan. Bukan, kematian bahkan tidak masuk pada urutan ke 5, walaupun aku juga takut (karena banyak Hutang... Hiks!) Tapi 3 hal yang sangat aku pikirkan itu adalah : 1. menjadi Dewasa Iya, kayaknya mengerikan banget kalo aku harus menjadi orang dewasa, terpaksa atau dipaksa. pokoknya mengerikan. bayangkan kehidupan yang penuh dengan masalah, pusing, stress, nggak boleh banyak ketawa (cukup nyengir aja yang dibolehkan), nggak boleh banyak bercanda, nggak boleh teriak-teriak di menara masjid, nggak boleh maen bola di Supermarket, (alah... itu seh berlebihan) begitu mengerikannya kehidupan orang dewasa buatku. Kaku, linear, paling banter hanya persamaan kuadrat... melengkung seimbang, padahal aku lebih suka hidup yang dinamis, yang terus bergelombang. Sungguh mengerikan! Lebih mengerikan dari Lord Voldemort (Bener nggak, yang jadi musuhnya si Entong itu loh!) Aku nggak bisa membayangkan jik

Ketika hatiku berbisik di Bale Kambang

Aku tak mengerti apa artinya berjuta buih itu Yang aku mengerti ia selalu memanggilmu Kadang mendayu-dayu, kadang berteriak Semakin menjauhkanku dari kesetiaan yang semestinya Keadaan semakin sepi saja bagiku Sesepi bisikan karang yang sendirian di Ismoyo Diatasnya tetap berdiri Pura sembahyangan dengan tegak dan Indah Seakan ingin tetap menjaga kesetiannya pada laut Pulau Anoman yang tanpa jembatan seperti menawarkanku 3 pilihan Setia pada janji (tetap berdiri disana) yang kubuat sendiri Atau aku kembali menemuimu, menemui kebebasanku Tanpa jembatan karena telah kuruntuhkan sendiri (karena kebodohanku) Atau sekalian kulakukan, kupilih cara kematianku disini Seputih buih itu, sebanyak pasir itu Seteguh karang itu Mungkin ini cintaku adalah saat aku bisa menyentuh lembut dan merasakan dinginnya adalah saat aku bisa berdiri dan berteriak diatasnya Itulah kebahagianku Tapi keadaan kini telah membuat aku berdiri sendirian Di pulau wisanggeni tanpa jembatan Andai... Aku bisa membelah rembul

Inilah Cintaku

Ada titik Kemudian kutarik melengkung menjadi rembulan Kuikatkan pita kupu-kupu Kupersembahkan untukmu Huble bilang semesta ini pda awalnya titik Begitu juga cintaku Kemudian menjadi garis Kemudian kuberi warna Kemudian menjadi bunga Kupersembahkan untukmu Adalah terus menaik, mendekatimu Sampai limit tak tentu Tapi tak pernah menyentuh Itulah cintaku, padamu Biarkan begini, cintaku, Sebuah titik yang bebas akan kujadikan apa Terserah moodku… Malang, Juli 2008

Menilai Lia Zakiyah...

Inilah salah satu hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya, diminta menliai orang, langsung pada orang itu sendiri. Dan saat ini, saya harus menilai Lia zakiyah, sahabat yang sudah lama nggak pernah ketemu lagi, berapa tahun? 3 lebih mungkin. Saya ragu apa bisa menilainya dengan Objektif dan mengena dengan Lia yang sekarang. Tapi sudahlah, bagaimanapun saya harus menuruti permintaannya, walaupun penilaian saya adalah tentang Lia 3 tahun yang lalu, yang tentu sudah sangat berbeda dengan Lia yang sekarang, Lia bulan September tahun 2008 Saya masih inget bagaimana “permusuhan” saya sama Lia terjadi selama hamper 2 tahun, atau mungkin lebih, sebagian besar waktu yang pernah ada dan kami jalani selama 3 tahun justru yang dominan adalah “permusushan”mya, tapi “perdamaian” yang mungkin kurang dari satu tahun juga tidak menyisakan kesan yang kecil, bagaiamanapun baik selama “bermusushan/berdamai” Lia adalah “musuh/sahabat” yang dekat bagi saya, dan Insya Allah (semoga) akan selal

Tanggal 24 Hari ini

Tanngal 24 Agustus ini, (katanya) adalah hari kelahiran saya, dan berarti (katanya) hari Ulang Tahun saya.. kebetulan saya lagi ada di Puncak Tretes berangkat dari jam setengah 7 pagi, sempet memikirkan beberapa Hal, Dalam Hidup saya, yang sudah saya jalani... Dan, saya masih belum menjadi apa-apa, belum menjadi siapa-siapa, saya inget Al Banna yang 22 tahun sudah memimpin IM, saya inget Bilawal butto (putra mendiang Benazir Butto-mantan PM Pakistan) yang 19 tahun dicalonkan jadi Ketua Partai, saya inget Hok Gie yang 17 tahun sudah Begitu banyak Membaca, 21 tahunan berbuat banyak untuk Indonesia, saya inget Cahiril, saya juga inget Bung Karno, Hatta, Sjahrir, Yang sudah memimpin Pergerakan, bebrbuat untuk bangsa saat masih Mahasiswa, mungkin 18-22 tahun usia mereka saat itu. dan saya? Saya belum menjadi siapa-siapa dan belum memberi apa apa... pada Negara ini, pada Agama saya, pada Keluarga saya, bahkan (mungkin) pada diri saya sendiri.. dan saya Harus Lebih Cepat Mengejar, Ketinggalan

Hari Yang Melelahkan....

Hari ini, dari kemaren, muter2 banyak banget yang dikerjain, dan diPikirin Tentunya, ngurusi Adek yang mau OSPEK, yang mau pulang ke Lamongan, ngurusin VCD persewaan yang Ilang, ngurusin Tugas PKL, pengabdian, sampe Ngurusin Perasaan yang Tidak menentu, Gelisah, Bimbang, bahkan sampai Ngurusi Cemburu yang Nggak beralasan. Beribu kesan, yang saya kumpulkan, simpan, dan semoga nggak begitu saja Hilang, menjadi sebuah kenangan... Nanti ditulis kesan dan Cerita Lengkapnya... Lagi lelah neh...

Ada yang salah

Setelah di pikir-pikir, emang ada yang salah dengan manajemen ke uangan saya. ternyata saya boros banget, bener-bener nggak saya pikir, kenapa koq setiap bulan saya selalu kekurangan. Dulu saya sering dikasih bahkan kurang dari 100 ribu oleh kakak, tapi koq bisa cukup, sedangkan sekarang, sejak kerja sendiri, dari gaji mulai 250 ribu, sampe 400 ribu, masih tetep aja kurang, saya nggak tau kenapa, belum pernah kepikiran dengan serius. yang menyadarkan saya baru aja kemaren, saya pinjem uang 60 ribu sama Eko, dan nggak nyadar, sehari, cuma sejhri, tinggal 1000 rupiah. kemana ang itu? saya nggak tau, perasaan pengeluaran biasa-biasa aja. bener-harus ditata n dikelola dengan baik neh keuangan, kalo nggak mau setiap semester ngutang terus. kalo nggak segera bener-bener ditata, bener-bener bisa hancur masa depan saya. Bagaimana nanti ke Hamburg, tokyo, paris, roma, new york, new delhi, beijing, moskow, cairo, kapan bisa kesampean ke sana kalo boros? Apalagi sekarang hutang masih 2juta. SADAR

Korea! I ‘am Coming!

Jika saya mendapat kesempatan keluar negeri, Negara yang sangat ingin saya kunjungi adalah Korea, Jepang, Mesir, Jerman, baru jika masih ada kesempatan lagi, Amerika. Jika masih ada lagi, saya ingin mengenal tetangga kami yang berpenduduk …. Tapi kaya raya. Brunai Darussalam. Negaranya Mang Hasanal Bolkiah. Mengapa pilihan pertama saya dalah korea? Bukan hanya karena janggeum disana, (Hehehehe…) tetapi saya sangat terarik dengan budaya-nya. Orang korea punya identitas sendiri, bahasa, huruf korea, budaya, dan kepribadian yang kuat dari setiap pribadi orang korea adalah salah satu ketertarikan saya, itulah yang saya ketahui bagaimana korea bisa dengan segera melepaskan diri dari krisis ekonomi pada tahun 1998 yang melanda sebagian besar Negara Asia. Bukan hanya kekuatan disiplin pribadi yang tinggi, tapi kekuatan kolektif pada warga korea juga sangat tinggi, kata pak muji, kebersamaan, kerjasama, kekuatan kolektif dari suatu masyarakat, bangsa, bisa dilihat dari model alphabet dan ba

Bedanya Dosen dan mahasiswa

Dosen boleh telat, mahasiswa nggak! Dosen boleh males, mahasiswa harus rajin! Dosen boleh marah, galak, mahasiswa nggak! Dosen pinter, mahasiswa sok pinter Katanya dosen tugasnya ngajar, mahasiswa belajar Tapi karena dosennya jarang ngajar, mahasiswanya jadi kurang ajar. Mahasiswa kalo dapet tugas, harus dikerjain Dosen kalo ada tugas, minta izin. Kuliah kalo nggak ada dosennya biasa, kalo nggak ada mahasiswanya, kapan-kapan perlu dicoba Dosen ngajar dapet duit, mahasiswa belajar ngabisin duit. Aturan dalam kelas: Tidak boleh menyalakan HP (khusus mahasiswa) Tidak boleh keluar sebelum habis jam pelajaran (kecuali dosen) Bapak ibu dosen yang terhormat, bagaimana kalo kita bikin kesepakatan, terserah mulai kapan, asalkan jangan setelah kami tidak lulus ujian. Kalau kami tidak boleh telat, bapak ibu dosen juga tidak boleh terlambat, tidak usah ada toleransi, karena toleransi berarti bersekutu dalam kebathilan. Atau bagaimana kalau kami terlambat kami tidak boleh ikut pelajaran, dan kalau

Perjalanan Ke BMG tretes

Rabu, (21 Mei 2008) kemaren bersama temen-temen, Doni. Ilmiadi, dan Eko, berkunjung ke BMG Tretes, yang "mengurusi" masalah gempa. kita kesana buat ngambil surat persetujuan untuk pelaksanaan PKLI yang insya Allah akan dilaksanakan agustus nanti. sekaligus lihat2 lokasinya, dan sedikit tanya-tanya tentang nanti bagaimana pelaksanaannya. Dalam perjalanan, baru nyampe pasuruan, hihihii.... motor ilmi yang saya tumpangi ngambek, gak mau jalan, alias mogok. terpaksa sms doni dan doni balik lagi "tak pikir deket, aku udah 10 km-an di depan tadi" katanya agak merengut. akhirnya dengen bergotong royong,(tapi nggak nggotong motornya) kita nuntun itu motor dan menemukan bengkel di seberang jalan. setengah jaman kita nunggu disana. dan Alkhamdulillah setelah diganti spulnya karena terbakar bisa jalan lagi. Nggak berapa lama jalan, karena jalannya naek-naek terus, tiba2 "JDUD!" motor ilmi mandek lagi dan berasap, waduh, ilmi kaget! tapi setelah ditunggu atawa didiemi

Statistika vs Laskar Pelangi

Gambar
Sabtu kemaren kuliah statistka, mata kuliah yang saya paling nggak bisa, nggak tau apa karena saya nggak bisa kemudian saya nggak suka kuliah ini, atau karena saya nggak suka jadi nggak bisa kuliah ini? tapi kayaknya kemungkinan pertama lebih logis. kuliah ini di AMpu bu Kajur sendiri, saya inget ststistik elementer 1 dan 2 juga bu rini yang ngajar, dan saya juga masih inget kalau sya dapet C, HEHEHEHE.... sedangkan waktu statistika 1 kemaren pak Azis yang ngajar, bapak dosen yang menghadiahi saya C juga pada kalkulus 1, 2 sampe kalkulus lanjutan! hihihihhi... dapet C koq bangga???? Tapi jujur, sebenernya orangnya baik koq, cuma mungkin kepinteren saja, karena setlah diselidiki bukan hanya saya yang nggak mudeng2 dalam setiap kuliahnya. sekarang beliau ngajar ALJABAR ABSTRAK II. saya mulai suka disini, karena mungkin saya jga suka kuliahnya. Ah koq malah ngomongin dosen, tar dikutuk lhoh! kemaren waktu kuliah statsistik bu rini, saya baca Laskar Pelangi saja, buku ketiganya, edensor. i

Kali Ini Sepatu

Gambar
Coba, setelah sebelum seminggu yang lalu saya kehilangan sandal, kali ini giliran sepatu yang saya beli belum sebulan ini (waktu mau masuk kuliah). Parahnya ini sepatu yang ketiga saya yang Ilang di Masjid. Pertanyaannya, siapakah yang patut disalahkan dalam kejadian ini? waktu masih yang pertama dan kedua seh saya masih sadar mungkin emang ketelodaran saya nggak nyimpen sandal/ sepatu di lemari saja, tapi untuk yang ketiga ini, NGGAK!! saya nggak mau disalahkan lagi. Kalo kejadianya kayak gini, saya harus menyalahkan si "Pencurinya!". Ingin aku selidiki, apa motif dari pengambil sandal dan sepatu ini? Mahasisiwa/ Pemulung? dan, kenapa harus sepatu dan sandal saya? Hah, KENAPA!!!!!!????? Ditambah kemaren waktu pulang dari masjid dengan jalan kaki dan "nyeker", ketemu Nia yang juga mau pulang ke kostnya, "kenapa mar? ilang tha? tanyanya, dan dia cerita ternyata kakaknya, bapaknya, waku shalat di masjid itu, juga pernah Hilang! Huh, kalau sampai tau siapa yang s

pagi ini...

Huph! tadi berang kat jam 7. sampe tangga lantai dua, ketemu temen2 yang mau balik lagi, libur katanya! di tunda besok jam 10. padahal tadi malem saya dapet informasi dari surur kalau pak azis bilang bu Eva bisa masuk hari ini jam 8.10. bukan seperti pada jadwal ajm 6.30. saya dateng duluan maksudnya nyari konfirmasi ke sumber yang lebih dipercaya. aku bilang kata siapa, kata nilna, nilanya kata siapa? tanyaku lagi, kata silvi, silvinya kata siapa? kata,,, kata,,, kata,,, dan semuanya nggak ada yang bener2 bisa dipercaya. anak2 itu begitu, kalo ngasih informasi sekarepe dewek, nggak jelas. padahal saya sering bilang kalau nggak ada informasi dari dosennya, atau dari saya, ya jangan di ikutin dulu sampai ada konfirmasi yang bener dari dosen atau saya. tapi tetep saja! ya jadinya kabur gini. akhirnya saya putuskan ya sudah, hari ini libur saja! masuk besok, terserah gimana nati, bonggane ibu-nya juga gak bisa dihubgi2. bukannya saya sok penting, tapi masalahnya kalo ada apa2 sama dosenny
Gambar
sabtu kemaren saya kemesjid, jam 2an. maunya sih istirahat sambil 'asyar. sambil tiduran dan baca buku. tapi setelah shalat selesai, ternyata sandal di tempat yang tadi saya menaruhnya nggak ada, saya cari sampe muter2 mesjid tetap nggak ada. sebelll... benci,,, marahhh... kurang ajar!!! soalnya bukan kali ini saja saya kehilangan sandal, sebelumnya 2 sepatu fantopel saya juga hilang, dan kejadiannya sama saat saya istirahat menunggu shalat. saya tidak tau siapa yang ngambil, tapi saya berprasangka buruk pada para pemulung, soalnya logikanya, pantas mereka dilarang masuk kampus karena suka nyantolin dan masukin karung barang2 yang ngletak atau seperti nggletak. kurang ajar saja!!!! tapi ini jadi pelajaran supaya lebih ati2, sudah nggak punya uang, sendalnya malah sering ilang! kena marah kakak saya walaupun sandal dapet beli sendiri juga! sebelumnya juga sandal saya ilang di pondok ainyul yakin, mungkin di ghosab orang. jadi ngasih pelajaran kalo kita jangan suka nghosab, bikin mar

Ma'afkan aku Blog-Q

Bukan Kau meninggalkanmu, maap! insya Allah sekarang saya akan tajin mengisi kamu lagi! doakan aku sering dapet rejeki ya? biar aku juga sering nulis dan mengunjungimu..... Amin!