Menilai Lia Zakiyah...

Inilah salah satu hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya, diminta menliai orang, langsung pada orang itu sendiri. Dan saat ini, saya harus menilai Lia zakiyah, sahabat yang sudah lama nggak pernah ketemu lagi, berapa tahun? 3 lebih mungkin. Saya ragu apa bisa menilainya dengan Objektif dan mengena dengan Lia yang sekarang. Tapi sudahlah, bagaimanapun saya harus menuruti permintaannya, walaupun penilaian saya adalah tentang Lia 3 tahun yang lalu, yang tentu sudah sangat berbeda dengan Lia yang sekarang, Lia bulan September tahun 2008

Saya masih inget bagaimana “permusuhan” saya sama Lia terjadi selama hamper 2 tahun, atau mungkin lebih, sebagian besar waktu yang pernah ada dan kami jalani selama 3 tahun justru yang dominan adalah “permusushan”mya, tapi “perdamaian” yang mungkin kurang dari satu tahun juga tidak menyisakan kesan yang kecil, bagaiamanapun baik selama “bermusushan/berdamai” Lia adalah “musuh/sahabat” yang dekat bagi saya, dan Insya Allah (semoga) akan selalu dekat.



Dan karena dia hanya meminta penilaian tentang kekurangannya saja, maka saya coba mengingat-ingat bagaimana saya menilai dia saat selama saya bermusuhan, tapi bagi saya menilai kekurangan orang lain tidak sama dengan menilai negative, jadi saya tetap ingin menilai Lia dengan penilaian positif, tentang kekurangan dia, Lia zakiyah.
Dan kepada lia, ini adalah penilaian seorang Umar Rojana 4 tahun yang lalu, Umar Rojana yang menjadi “musuh” kamu,

“Lia kamu itu menurut saya terlalu eksklusif, ada sebagian orang yang ingin mendekati kamu tapi merasa sulit karena ke eksklusifan kamu, kamu seakan membatasi orang yang dekat dengan kamu, bahkan kamu terlihat terlalu memilih-milih temen, walaupun saya tahu kamu tidak merasa begitu, tapi itulah penilaian saya, dan saran saya jemputlah setiap orang, bukan hanya membuka diri untuk orang lain yang ingin mengenal kamu, tapi juga mendekati mereka setiap orang disekeliling kamu, siapa tahu diantara mereka ada orang yang ingin bersahabat denganmu tetapi tidak punya keberanian karena penilaian seperti saya, dan mereka akan sangat bahagia”. (kata temen2 ce)

Saya juga inget beberapa temen al Ikhlas (Co-co, gak baik disebutin namanya) katanya kamu angkuh, sombong, intinya nggak merakyat dalam bermasyarakat, saya tidak tahu, itu penilaian temen2 yang tahu kehidupanmu di Al ikhlas, dan saya tidak di al ikhlas.

Saya juga pernah melihat, merasa, kamu kurang jujur sama dirimu sendiri, kamu melakukan ini dengn seseorang, tapi seperti berpura-pura dengan yang lainnya.
Dan,,, saya nggak usah ngasih saran banyak-banyak, Lia udah Gede, bisa berfikir sendiri apa yang semestinya dilakukan.

Aduh teteh, pusying! Cuma itu dulu yang saya inget, sekarang sudah ditunggu, mau ada Acara sama LSM pemeberdayaan anak jalanan di Malang. Insya Allah kapan-kapan disambung lagi. Kalau kapan2 buka internet sekalian aja buka situs saya ini. Dan kalau bisa kasih comment. Biar saya lebih semangat lagi nulisnya. Heee...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seize The Day/ Carpe Diem

"Bahasa Inggris: Pasif!"

TaHuRa Juanda a.k.a Dago Pakar a.k.a Goa Jepang dan Goa Belanda