Nak, Saat Ayah Menjadi Ayah

Nak, ayah tau kamu belum bisa membaca tulisan ayah, ataupun belum bisa mengerti jika ayah membisikkan banyak kata padamu, tapi ayah yakin kamu bisa mengerti betapa ayah mencintai dan menyayangimu dengan memelukmu, mengecupmu dan mengusap tubuhmu.

Nak, selamat datang di dunia ayah ibumu, kami amat bersyukur atas hadirmu, kami sadar kamu bukan sepenuhnya milik kami, kamu adalah titipan dari Allah yang kami diberi kewajiban untuk menjaga dan mendidikmu agar saat kembali pada-Nya penuh dengan keimanan.

Nak, ayah bahagia sekali saat kamu lahir, kamu lahir di RS karena pantat dulu, tapi kamu pinter, datang ke RS pukul setengah 8 pagi, pukul 09.00 kamu sudah keluar. Kamu keluar dengan tubuh yang mungil, tapi sehat. Ayah langsung menuju ruang bayi menemuimu setelah selesai mengurus adm RS untuk ruanganmu. Ayah merasa deg-degan, grogi dan mata ayah berkaca-kaca saat melihatmu, ayah mendekatkan wajah ayah padamu, lalu ayah kumandangkan adzan dan iqamat, matamu bergerak berputar-putar, lidahmu menjulur-julur, kamu cantik sekali sejak dilahirkan.

Nak, kamu tau?! Menuju proses kelahiranmu adalah proses panjang. kamu dinyatakan ada saat kami masih di Surabaya, setelah ibumu telat 5 hari dari haid biasanya. Satu bulan pertama itu kamu bikin mabok ibu, ibumu istirahat total di kamar tidur, bahkan untuk ke kamar mandi saja ibumu tak berdaya. Tapi kami tak pernah merasa berat dengan hadirmu,

Hingga akhirnya usia dua bulan kamu di kandungan, ayah memboyongmu ke Majalengka, ibumu meninggalkan mimpinya, ayah (dan ibu) meniggalkan pekerjaan dan harapan tinggal di suarabaya demi kamu…

Nak, ayah pernah bolak-balik ke “rentang” saat kata ibumu kamu pingin rujak, ayah pernah 2 jam PP jatiwangi-cirebon saat ibumu bilang kamu pingin KRIPIK MAICIH, ayah mencintaimu sebelum kamu lahir, bahkan ayah mencintaimu sebelum kamu ada, dengan mencintai dan memberikan yang terbaik pada ibumu.

Nak, ada sekitar 100 halaman lebih perasaan yang ingin ayah tuangkan atas hadirmu, dan keselurhannya adalah tentang kebahagian dan harapan.

Nak, sekali lagi selamat datang di dunia kami, dunia ayah ibumu. Kami berjanji akan selalu menjagamu, mencintaimu, membelamu dan mendidikmu sebaik-baiknya. Patuhilah Allah dan Rasul-nya, agar kita nanti bisa berkumpul kembali dengan penuh cinta di Jannah-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seize The Day/ Carpe Diem

"Bahasa Inggris: Pasif!"

TaHuRa Juanda a.k.a Dago Pakar a.k.a Goa Jepang dan Goa Belanda